Tahun 2014, Honda CR-V terjual sebanyak 8.551 unit. Apakah ini pertanda Honda CR-V masih amat diminati di Indonesia? Jika kita lihat dari segi penjualan, tentu saja. Apalagi jika melihat sejarah Honda CR-V di Indonesia. Diluncurkan pada tahun 2000, Honda CR-V telah terjual sebanyak 153.773 unit, dan menjadi model dengan total penjualan tertinggi di kelasnya.
Honda CR-V juga mendapatkan 130 penghargaan internasional dan 31 penghargaan di Indonesia, termasuk kendaraan dengan tingkat emisi terbersih dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Pada awal tahun ini, tepatnya 14 januari 2015, PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai agen pemegang merek Honda Indonesia kembali meluncurkan versi terkini dari Honda CR-V (facelift).
Honda New CR-V 2015: Semakin Sempurna
Sebagai unit facelift, tentu tidak banyak pembaruan disegi mekanika. Pembaruan utama terjadi pada kelengkapan fitur kenyamanan hingga keselamatan, termasuk penyempurnaan bentuk dan desain interior hingga eksterior. Alasan tidak diberikannya pembaruan di sektor mekanika karena HPM masih menganggap mesin 2,0 liter dan 2,4 liter milik Honda CR-V sangat ideal bagi kebutuhan konsumen. Lagi-lagi kami mempertanyakan keputusan ini. Apa benar demikian? Bukankah begitu banyak kompetitor dengan model baru di luar sana?
Guna menjawab segala pertanyaan soal new Honda CR-V, kami mengujinya dengan rute Jakarta-Bandung, menyusuri beragam rute mulai dari jalan bebas hambatan, hingga jalanan berliku menanjak dan turunan cukup terjal di lereng gunung Tangkuban Perahu.
New CR-V membawa formula andalannya: kabin luas, dengan jok belakang be ruang kaki ideal, ruang kargo luas dengan dek rendah dan datar. Nah, selain formula teruji tersebut, New Honda CR-V memakai lampu bru, grille, bumper dan velg baru. Di dalam kabin, sentuhan material lebih bermutu hingga aplikasi Nanoe, sebuah pemurni udara.
Di belakang Kemudi
Kami menguji new Honda CR-V 2.4L Prestige. Tidak ada perbedaan posisi duduk antara Honda CR-V lawas dan terbaru. Posisi duduk bisa diatur melalui 8-way power seat adjustment, yakni pangaturan kursi pengemudi delapan arah secara elektrik melalui tombol di bawah kursi untuk mendapatkan posisi mengemudi terbarik. Melengkapinya, terdapat power lumbar support.
Tidak adanya perubahan signifikan di dashboard dan konsol tengah, berarti mata kita bisa melemparkan pandangan horisontal dan vertikal dengan baik. Saya tidak kesulitan mengukur jarak mobil dengan mobil lain ketika hendak parkir atau ketika melakukan gerakan menyalip. Ini terasa cukup berbeda dengan all-new Xtrail. Dengan bonnet yang bergelombang dan besar, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri dan sudut pandang guna mendapatkan posisi mengemudi ideal. Namun, begitu mendapatkannya, mengemudi all new Nissan X-trail sama nikmatnya dengan new CR-V.
Respon kemudi new Honda CR-V tetap sama dengan pendahulunya. Cukup baik meskipun tidak sempurna. Toh, mobil ini bukanlah sebuah sports car atau super car yang membutuhkan respon kemudi sempurna.
Hal berbeda terasa pada suspensi. Paduan MacPherson Strut di depan dan Double Wishbone di belakang sangat baik meredam gundukan besar seperti polisi tidur, jadi secara umum terasa sangat nyaman. Pun demikian, mobil cukup bergetar ketika melahap jalur tak ramah.
Dalam hal pengendalian, Honda CR-V merespon pergerakan tangan dengan baik. Grip disajikannya dengan melimpah. Gejala limbung tetap terasa meskipun dijaga di titik terendah. Gejala semacam ini biasa muncul pada mobil bergenre SUV. Ini terkait dengan bentuk/desain mobil yang tinggi sehingga titik gravitasi tidak sempurna.
Seperti yang kami perkirakan, new Honda CR-V tidak dibuat sebagai mobil performa, namun limpahan tenaga dari mesin i-VTEC 2,4 liter DOHC + DBW bertenaga maksimal 190 PS pada 7.000 rpm dan torsi 222 Nm pada 4.400 rpm, mengirimkan akselerasi baik. Saya sudah menguji all-new Nissan X-trail 2,5 L. Jika dibandingkan torehan tenaganya, All new Nissan X-trail hanya menggelontorkan 171 PS.
Sistem Drive by Wire mengirim sinyal kepada mesin untuk menggelontorkan tenaga dengan cepat, mengikuti kecepatan pijakan kaki. Respon transmisi otomatis lima percepatan milik new Honda CR-V juga sangat memuaskan. Meskipun tidak memakai CVT yang lebih canggih, rasanya responnya mampu mengalahkan responsivitas CVT new Xtrail. Apalagi dengan bantuan Grade Logic dan Shift Hold Control yang mengatur perpindahan transmisi berdasarkan kondisi jalan saat tanjakan dan turunan unutk menambah kenyamanan dan keselamatan. Sementara fitur Shift Hold Control berfungsi untuk mengatur perpindahan transmisi secara terkomputerisasi dan terintegrasi saat berkendara di jalan berliku.
Kesimpulan
Kekurangan terasa pada saat menikung cepat (limbung minor), dan harga cukup tinggi ketimbang kompetitornya. Harga juga menjadi hadangan lain. New Honda CR-V dijual Rp 477 juta (OTR Jakarta), new Honda CR-V lebih mahal dari All new Nissan X-trail 2,5 liter yang dibandrol Rp 431,5 juta.
New CR-V Facelift pilihan di antara model-model SUV
Pun demikian, kelebihan ada banyak. Dari segi pembaruan eksterior dan interior, Honda CR-V terbaru terlihat sangat baik. Honda CR-V juga sangat nyaman, berperforma sekaligus sangat mudah dikendalikan. Perubahan interior dan penambahan fitur-fitur kenyamanan membuat nilainya semakin bertambah. Perangkat keselamatan pun semakin lengkap dengan penambahan jumlah airbag ( 6 pada tipe prestige). Semua itu membuat value for money new Honda CR-V mencuat dan membuatnya lebih sempurna.
Oleh Reza Erlangga 20 Januari 2015